12 Tahun Jadi Guru Honorer Digaji Rp 300 Ribu Rahmah Ditampar Orangtua Muridnya Hingga Memar

12 Tahun Jadi Guru Honorer Digaji Rp 300 Ribu Rahmah Ditampar Orangtua Muridnya Hingga Memar

seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi dianiaya oleh orangtua muridnya berinisial SH alias MP. Dia ditampar, dicubit, serta jilbabnya ditarik hingga memperlihatkan aurat ibu guru malang tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/11/2019) lalu, namun baru heboh pada Sabtu (23/11/2019) setelah video tindak penganiayaan beredar luas di media sosial.

Saat kejadian, Rahmah (35) sedang berada di depan gerbang sekolah. Dan tiba-tiba, pelaku SH datang dan langsung menyerangnya tanpa ampun. Tubuh kecil Rahmah tak berdaya melawan ganasnya orangtua murid yang postur tubuhnya lebih besar.

“Saya tak tau bagian mana yang duluan dipukul, karena situasi sudah heboh, saya terus diserang ditampar dan dicubit, jilbab saya dijambak sampai koyak,” terang Rahmah.

Padahal, tudingan mengenai korban mencubit anaknya tidak benar. Hal ini dibuktikan kesaksian para murid, guru dan penelusuran pihak kepolisian.

“Setelah kami telusuri ke sekolah, bahwa baik guru atau murid-murid mengatakan tidak ada korban mencubit anak pelaku. Bahkan memukul juga tidak ada, sudah kami telusuri itu,” ungkap Kapolres Singkil AKBP Andrianto Agramuda melalui Kapolsek Sultan Daulat, AKP Dodi.

Tapi penyesalan pelaku kini sudah tiada guna, karena korban telah melaporkan kasus ini ke polisi dengan nomor surat tanda laporan LP-B/12/XI/2019/Sek Sultan Daulat 2019.

“Saya berharap kasus ini diproses secara hukum sampai tuntas. Jangan sampai ada lagi kejadian sama yang menimpa guru. Terus terang kami trauma, saya masih shock, anak saya takut,” harap korban.

Gaji Kecil

Penderitaan Rahmah nyatanya tidak berhenti sampai di situ. Faktanya, Rahmah yang sudah 14 tahun mengabdikan diri menjadi guru honorer di SDN Jambi Baru hanya mendapat bayaran kecil, Rp 300 ribu per bulan.

Namun, pada tahun 2017 lalu gajinya telah naik menjadi Rp 800.000 per bulan.

Meski sudah terbilang naik, namun upah yang diterimanya masih jauh dari cukup dengan kondisi saat ini. Tapi seperti guru honorer lainnya, Rahmah tak mengeluh, apalagi putus asa dalam membagi ilmu kepada generasi penerus bangsa.

“Yang penting tujuan utama saya mengabdi untuk daerah, karena memang latar belakang pendidikan saya guru,” ucap lulusan DII PGSD tersebut.

BACA SELANJUTNYA:

SayOneForMe


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama